Sabtu, 16 November 2024 12:10 WIB - Dilihat: 107
Karyasulteng.com, Palu – Kampanye CALON Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, di Jalan Hayam Wuruk kali ini hanya sebatas acara makan malam. Setelah itu, Hadianto, yang merupakan petahana Wali Kota Palu, langsung melanjutkan kegiatannya dan disambut oleh masyarakat di Kelurahan Silae.
“Memang dalam kampanye Hadianto kali ini di Jalan Hayam Wuruk, hanya menghadiri acara makan malam bersama warga. Dan acaranya memang diundang untuk makan malam bersama saja. Jadi tidak ada lagi bincang-bincang soal program. Karena masyarakat sudah tahu seperti apa program Hadianto Rasyid. Dan sudah terbukti kinerjanya, jadi tidak ada lagi yang perlu dijelaskan kepada masyarakatnya. Demikian halnya dengan Hadianto, yang sangat paham akan kebutuhan masyarakatnya,” ungkap Octo Wahyudi, pendukung Hadianto Rasyid, saat acara makan malam bersama Hadianto, Rabu malam (13/11/2024).
Bergerak Bersama Hadianto, Kota Palu Bersih dan Lebih Maju
Adapun mengenai sejumlah program Hadianto yang dianggap kurang oleh pihak lawan politik, menurut Octo, hal itu merupakan hal yang biasa dan wajar terjadi. Hal tersebut dinilai sebagai bentuk ketakutan paslon lawan yang khawatir akan kalah bersaing. Sehingga muncul berbagai alasan yang dibuat untuk meremehkan Hadianto, salah satunya dengan menyebar fitnah di berbagai media sosial.
“Fakta saja yang berbicara, selama Hadianto menjabat, Kota Palu sudah banyak mengalami perubahan. Banyak perkembangan, di antaranya Lapangan Vatulemo yang sudah direnovasi dan kini menjadi tempat santai, berolahraga, bermain untuk anak-anak, bahkan banyak yang memanfaatkannya untuk kegiatan latihan seni tari, drama, senam, dan berbagai kegiatan lainnya. Sepertinya Lapangan Vatulemo sekarang sudah menjadi pusat berbagai kegiatan,” paparnya.
Menurut Octo, Kota Palu memang sudah banyak berubah. Ia berharap, kedepannya, Insya Allah Hadianto bisa terpilih kembali menjadi Wali Kota Palu pada periode kedua. Harapannya, Kota Palu akan semakin maju, lebih bersih, tertata, modern, dan lebih mantap.
Terkait dengan Retribusi Sampah
Salah satu isu yang disoroti oleh lawan politik Hadianto adalah soal biaya retribusi sampah.
“Menurut saya, Rp35 ribu itu masih murah untuk biaya retribusi sampah. Ketimbang ada yang mengatakan bahwa kedepannya, jika paslon mereka menang, mereka akan menggunakan jasa Grab dan ojek untuk membuang sampah rumah tangga. Tentu saja ini bukan pemikiran yang sehat, malah bisa merusak tatanan sistem yang sudah berjalan dengan baik,” jelas Octo.
Dia memberikan contoh, jika membuang sampah menggunakan jasa Grab atau Gojek, sekali antar akan dikenakan biaya sekitar Rp15 ribu. Jika dalam seminggu dilakukan 3 kali, maka biaya yang dikeluarkan bisa mencapai Rp15 ribu x 3 x 4 = Rp180 ribu per bulan. Jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya retribusi sampah yang hanya Rp35 ribu per bulan, yang selama ini dianggap masalah oleh pihak-pihak yang tidak berpikir dengan akal sehat.
“Oleh karena itu, kepada warga Palu, jangan mudah termakan hasutan janji palsu, yang hanya bisa mengklaim program orang lain itu buruk di mata mereka,” tegas Octo.
“Mari kita bersama-sama membangun Kota Palu dengan akal sehat, bukan dengan akal-akalan. Buktinya sekarang, Kota Palu jauh lebih baik dibandingkan sebelum Hadianto menjadi Wali Kota. Itu fakta, bukan janji,” tandas Octo dengan geram, menanggapi tebaran fitnah yang hanya bertujuan untuk merendahkan orang lain.
Hadirnya Bus Trans Palu Mengirit Biaya Rumah Tangga
Terpisah, di area kampanye Hadianto, Sidik, salah satu pelaku UMKM dari Kelurahan Besusu Timur, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Wali Kota Palu, Hadianto, yang telah memberikan kemudahan bagi warga Palu berupa layanan bus Trans Palu. Kehadiran bus ini sangat membantu masyarakat, terutama dalam menghemat pengeluaran rumah tangga.
Kata Sidik, dengan naik bus Trans Palu, ia bisa menghemat biaya bensin yang sebelumnya bisa mencapai Rp12 ribu per hari. Sekarang, dengan adanya bus Trans Palu, ongkos transportasi menjadi gratis.
“Kalaupun kedepannya berbayar, paling hanya Rp5 ribu untuk penumpang umum. Jadi, kita bisa menghemat sebanyak Rp7 ribu per hari. Lumayan irit ketimbang naik motor,” ucap Sidik saat ditemui di lokasi kampanye Hadianto di Jalan Hayam Wuruk.